Ardi
Syahrial (ardi_sampoerna@yahoo.com)
Novia
Risqi Suryani (novia.risqi@yahoo.co.id)
Standar Kompetensi : 2.
Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia.
Kompetensi Dasar : 2.1
Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.
Indikator : 4. Membuat bagan
perkembangan kebudayaan di
Indonesia secara kronologis pada zaman
praaksara.
Tujuan : Membuat bagan
perkembangan kebudayaan di
Indonesia secara kronologis pada zaman
praaksara.
Alokasi waktu : 1 x 45’
Tingkat : SMA kelas X
Materi
1 Pengertian Prasejarah.
Permulaan
adanya kebudayaan, ialah permulaan prasejarah, jatuhnya bersamaan dengan
permulaan jaman geologi quartair, atau lebih tepat lagi: permulaan diluvium. Permulaan
maupun akhir zaman prasejarah tidak bisa ditentukan secara pasti karena
masing-masing wilayah mengahiri masa prasejarah berbeda-beda. Perbedaan
prasejarah dan sejarah pertama-tama terletak dalam soal keterangan-keterangan
tertulis yang sampai kepada kita itu (Soejono, 1973: 21)
Materi
2 Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan kebudayaan salah satunya bisa dilihat dari perubahan dalam corak kehidupan dan teknologi serta alat yang dihasilkan. Berikut ini merupakan uraian singkat mengenai perkembangan kebudayaan masa prasejarah.
a.
Zaman Batu
1.
Palaeolithikum, disebut juga zaman
batu tua atau masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana.
Alat-alat dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar, tak diasah atau
dihaluskan. Manusianya belum bertempat tinggal tetap, masih mengembara. Alat
yang dihasilkan antara lain kapak perimbas, alat serpih (flakes) dan alat
tulang. (Pesponegoro dan Notosusanto, 2010)
2.
Mesolithikum, atau zaman batu
tengah. Disebut juga masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
Alat-alat jaman ini masih menyerupai alat-alat palaeolithikum. Orang ini sudah
mulai bertempat tinggal tetap. Hasil kebudayaan masa ini yang khas adalah alat
tulang dan kerang, sampah kerang (kjokkenmodinger) dan abris sous roche dan
kapak Sumatra. (Pesponegoro dan Notosusanto, 2010)
3.
Neolithikum, ata zaman batu muda
dikenal juga sebagai masa bercocok tanam. Alat-alat batu sudah diasah dan
diupam, sehingga halus dan banyak pula yang indah sekali. Kecuali tembikar
sudah pula dikenal tenunan. Orang sudah bertempat tinggal tetap dan bercocok
tanam. Pada masa ini menghasilkan alat seperti beliung persegi, kapak lonjong,
alat-alat obsidian, mata panah, gerabah, alat pemukul kulit kayu (Pesponegoro
dan Notosusanto, 2010)
Masa
ini berkembang kebudayaan baru yang religius yaitu Megalithikum. Tidak semua
peninggalan masa ini terdiri dari batu besar, walaupun memang mayoritas
berbentuk batu besar seperti menhir, dolmen, waruga, sarkofagus. Pada umumnya
tujuan dari pembuatan alat ini untuk pemujaan. Peninggalan megalithikum ini
tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di beberapa tempat di dunia
seperti situs Macu Pichu di Peru. Berikut ini merupakan situs yang terdapat di Gunung
Pajang, Jawa Barat dan Macu Pichu di Peru.
Link:
1.
http://www.youtube.com/watch?v=XdCxM0hMWEs,
gunung padang
2.
http://www.youtube.com/watch?v=P2YBVlgqqco,
macu pichu
a.
Zaman logam
1.
Zaman tembaga, orang menggunakan
tembaga sebagai bahan pebuatan alat-alatnya. Anehnya tembaga itu hanya dikenal
di beberapa bagian di dunia saja. Di Asia Tenggara (juga di Indonesia) tidak
didapatkan zaman tembaga itu, melainkan terus saja dari neolithikum ke zaman
perunggu dan besi.
2.
Zaman perunggu, orang telah
mendapatkan logam campuran yang lebih keras dari tembaga untuk pembuatan
alat-alatnya, yaitu perunggu, hasil pencampuran tembaga dan timah.
Barang-barang perunggu yang dihasilkan antara lain nekara, kapak perunggu,
bejana perunggu, patung perunggu, perhiasan perunggu. (Pesponegoro dan
Notosusanto, 2010).
3.
Zaman besi, orang telah dapat
melebur besi dari bijihnya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Peleburan
besi meminta panas yang jauh lebih tinggi dari peleburan tembaga ataupun
perunggu. (Soekmono, 2013: 23). Besi ini digunakan untuk membuat alat seperti
mata kapak, alat penenun, mata pisau, mata sabit, mata tembilang, mata penyiang
rumput, mata pedang, mata tombak, gelang besi (Pesponegoro dan Notosusanto,
2010: 382)
Sumber:
Poesponegoro, M. A.
dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah
Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.
Yogyakarta: Kanisius.
PENUGASAN
A. Pilihlah Jawaban yang paling
benar !
1. Corak kehidupan prasejarah dekat
dengan alam, utamanya sumber air. Alasan yang mendasari hal tersebut adalah ….
a. memudahkan memenuhi sumber
kehidupan
b. tempat yang lembab
c. terpengaruh corak kehidupan yang
nomaden
d. untuk menguasai sumber air
e. tempat yang sesuai untuk berburu
2. Kehidupan sosial pada zaman batu
adalah hunting and food gathering. Maksud dari hunting and food gathering
adalah ….
a. Berburu dan mengumpulkan makanan
b. Tinggal di gua-gua
c. Belum menetap
d. Menghasilkan makanan
e. Membunuh orang
3. Pada zaman Mesolithikum
berkembang 2 kebudayaan, yaitu
kebudayaan yang berkembang di tepi pantai dan di dalam gua. Budaya manusia yang
hidup di tepi pantai ialah budaya…
a. Pacitan
b. Sangiran
c. Cire a perdue
c. Cire a perdue
d. Kjokkenmoddinger
e. Abris Sous roche
4. Lukisan-lukisan pada
dinding-dinding gua di Eropa, Afrika dan sebagian Asia berasal dari zaman
Paleolithikum. Sedangkan Indonesia lukisan-lukisan di dinding gua baru ada pada
zaman…
a. Megalithikum
b. Neolitikum
c. Arkaekum
d. Mezolithikum
e. Paleolitikum
5. Perhatikan alat-alat di bawah ini
!
1. Pebble
2. Hache courte
3. Walzein beil
4. Alu dan lesung batu
5. Keinbeil
Diantara alat-alat tersebut yang
termasuk hasil dari kebudayaan kapak genggam Sumatra adalah ….
a. 1, 2, 3
b. 1, 2, 4
c. 1, 3, 5
d. 2, 4, 5
e. 3, 4, 5
6. Beberapa hasil-hasil kebudayaan
yang ditemukan di Indonesia, salah satunya kapakSumatra. Di bawah ini yang
termasuk ciri-ciri kapak Sumatra adalah ….
a. Bentuknya setengah lingkaran,
Tajamnya ada pada sisi lengkungnya, ditemukan di pantai Sumatra
b. Terbuat dari batu kali yang di
pecah atau di belah, sisi luarnya sudah halus, ditemukan di sepanjang pantai
Sumatra timur laut
c. Terbuat dari batu atau lempung,
bentuk fisiknya masih kasar, bentuk fisiknya masih halus
d. Terbuat dari batu yang bentuknya
bagus, digunakan untuk menguliti hewan
e. Berfungsi
sebagai alat penusuk
7. Masyarakat pada zaman neolitikum
mempercayai adanya kekuatan “di luar” kekuatan manusia. Kepercayaan mereka
dikenal dengan sebutan animism yang berarti ….
a. kepercayaan kepada benda-benda
gaib
b. kepercayaan kepada patung-patung
c. kepercayaan kepada banyak dewa
d. kepercayaan tentang adanya
roh-roh yang memiliki kekeuatan di alam gaib
8. Benda-benda perunggu yang
ditemukan dari zaman logam dibuat dengan
menggunakan 2 teknik. Apakah saja
teknik pembuatan benda logam tersebut......
a. bivalve dan a cire perdue
b. walzenbeil dan keinbeil
c. kjokken moddinger dan abris sous
roche
d. nomaden dan seminomaden
e. gerabah dan nekara
9. Kebudayaan Megalithikum telah
menghasilkan banyak bangunan-bangunan. Bangunan yang berupa tiang atau tugu
batu yang dibuat sebgai tanda peringatan terhadap arwa nenek moyang adalah…
a. Punden berundak
b. Waruga
c. Dolmen
d. Arca batu
e . Menhir
10. Nekara adalah genderang besar
yang terbuat dari perunggu, berpinggang di bagian tengahnya dan tertutup di
bagian atasnya. Fungsi nekara pada neolithikum adalah ….
a. alat musik
b. untuk meletakkan sesaji
c. pelengkap dalam upacara pemujaan
d. digunakan sebagai alat kebutuhan
sehari-hari
e. penyimpan bahan pokok
Uraian
1.
Mengapa akhir zaman sejarah di
beberapa wilayah tidak sama?
2.
Sebutkan 3 hasil kebudayaan pada
palaeolithikum!
3.
Jelaskan kemajuan teknologi
pembuatan alat yang ditemukan pada mesolithikum dengan
neolithikum!
neolithikum!
4.
Di Asia Tenggara termasuk Indonesia
tidak ditemukan kebudayaan perunggu. Kemukakan
pendapatmu berkaitan hal tersebut!
pendapatmu berkaitan hal tersebut!
5.
Sebutkan 3 hasil kebudayaan pada
masa logam beserta fungsinya!
BAHAN
DISKUSI
Kebudayaan
megalithikum tidak hanya ditemukan di Indonesia, bahkan ditemukan pula situs besar di Peru. Apakah
keterkaitan antara situs-situs tersebut?. Selain itu peninggalan megalithikum
terdiri dari batu-batu besar, namun tidak sedikit yang ukurannya kecil,
misalnya arca dalam ukuran yang lebih kecil. Apakah tujuan utama pembuatan
bangunan-bangunan tersebut?
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking